- Apakah mengongsumsi MUFA baik bagi kesehatan ?
- Apakah lebih baik mengurangi asupan lemak total atau asupan lemak jenuh ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat merujuk pada sebuah penelitian yang dilakukan pada individu dengan kegemukan selama 28 hari. Dalam penelitian ini, sejumlah 41 pria yang memiliki kelebihan berat badan diminta untuk mengikuti 3 jenis diet yang berbeda. Ketiga jenis diet tersebut adalah diet tinggi lemak jenuh, diet rendah lemak jenuh (berdasarkan panduan National Cholesterol Education Program Step I), dan diet tinggi Monounsaturated Fatty Acids (MUFA).
Dalam penelitian ini, para peserta menjalani ketiga jenis diet tersebut secara bergantian (penelitian crossover). Hal ini memungkinkan para peneliti untuk memeriksa bagaimana setiap jenis diet memengaruhi tubuh individu yang sama. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Jansen et al. menunjukkan beberapa temuan yang signifikan:
- Diet Tinggi Lemak Jenuh: Peserta yang menjalani diet tinggi lemak jenuh mengalami peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah. Diet ini juga memiliki dampak negatif terhadap kadar kolesterol HDL.
- Diet Rendah Lemak Jenuh: Pada diet rendah lemak jenuh, peserta mengalami penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah. Namun, diet ini juga mengurangi kadar kolesterol HDL.
- Diet Tinggi MUFA: Diet dengan tingkat MUFA yang tinggi (dan konsumsi lemak sekitar 38% dari total asupan energi) menghasilkan penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida dalam darah. Penurunan kadar kolesterol HDL pada diet ini tidak begitu signifikan.
Dari hasil penelitian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa diet tinggi MUFA memiliki efek lebih baik dalam melindungi fungsi kardiovaskular dibandingkan dengan diet rendah lemak jenuh. Diet tinggi MUFA mampu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL tanpa mengurangi kadar kolesterol HDL. Ini adalah berita baik dalam hal penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain manfaatnya terhadap profil lipid, perlu dicatat bahwa MUFA juga dapat membantu mencegah penurunan sensitivitas insulin yang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Penelitian lain juga telah mengkonfirmasi efek positif MUFA terhadap sensitivitas insulin dan pengendalian gula darah.
Dalam keseluruhan, konsumsi makanan yang kaya akan MUFA diketahui memiliki dampak positif pada penurunan risiko penyakit kardiovaskular serta perbaikan metabolisme glukosa.