Jeruk Dapat Mencegah Pembentukan Batu Ginjal

oleh Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD

Clarita V. Odvina yang berasal dari Charles and Jane Pak Center for Mineral Metabolism and Clinical Research and Department of Internal Medicine adalah salah satu peneliti yang berperan dalam penemuan manfaat jeruk bagi kesehatan saluran kemih ini. Beliau melakukan penelitian terhadap kelompok orang sehat dan orang yang mengalami batu ginjal. Mereka diminta untuk meminum jus jeruk, jus lemon dan air putih untuk perbandingan. Setelah itu, para responden penelitian diminta untuk mengumpulkan urin mereka. 

Peneliti menganalisis derajat keasaman (pH) dan asam sitrat dari urin-urin yang dikumpulkan tersebut. Dari data ini diketahui bahwa orang yang meminum jus jeruk memiliki pH dan kandungan sitrat lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya (yang meminum air putih dan jus lemon). Tidak hanya itu, peneliti juga mengemukakan bahwa orang yang mengonsumsi jus jeruk memiliki saturasi kalsium oksalat (pembentuk batu ginjal) yang lebih rendah. Hasil ini menunjukan bahwa konsumsi jus jeruk dapat mencegah pembentukan batu ginjal (bagi yang belum terkena) dan mencegah pembentukan kembali batu bagi orang yang sudah terkena penyakit ini. Bagaimana bisa?

Perawatan penderita batu ginjal memang memerlukan penanganan yang terpatu antara gaya hidup dan pengobatan medis. Salah satu terapi yang bisa diandalkan adalah penggunaan kalium sitrat. Kalium sitrat memang dapat mencegah pembentukan batu ginjal pada penderita batu ginjal. Pasalnya zat ini dapat menyebabkan urin menjadi lebih alkalis serta peningkatan sitrat mampu mencegah pengendapan kristal oksalat yang bertanggung jawab terhadap pembentukan batu ginjal. Namun, tidak semua pasien cocok dengan kalium sitrat karena dapat memberikan efek samping terhadap saluran cerna. 

Untuk itu, salah satu alternatif yang ditawarkan dari terapi diet dengan kandungan sitrat dalam bahan makanan diharapkan dapat menjadi alternatif penyembuhan batu ginjal atau pencegahannya. Sitrat di dalam jeruk dapat mencegah terbentuknya batu ginjal dengan dua cara. Pertama, zat ini akan membentuk suatu kompleks yang larut dengan kalsium dan menyebabkan mengurangi konsentrasi kalsium sehingga mengurangi kemungkinan terbentuknya kalsium oksalat. Dalam hal ini berarti sitrat mampu bersaing dengan oksalat untuk memperebutkan kalsium. Perbedaan dari kedua senyawa ini adalah, sitrat bersifat larut sehingga dapat segera dibuang sedangkan oksalat lebih mudah mengendap dan membentuk kristal batu ginjal. Kedua, sitrat juga dapat secara langsung mengurangi pembentukan kristal kalsium oksalat. Bahkan saat kristal kalsium sudah mulai terbentuk. 

Referensi

Odvina CV. 2006. Comparative Value of Orange Juice versus Lemonade in Reducing Stone-Forming Risk. Clin J Am Soc Nephrol, 1, 1269–1274. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *