Mengenal METABOLIC IMPRITING dan ADIPOSITY REBOUND dalam kejadian obesitas

Banyak yang mengira bahwa kita HANYA gemuk karena apa yang kita makan saat ini saja, saat kita sudah dewasa. 

Ya, pada banyak hal, ini benar, tapi ternyata kegemukan ini sudah didesain sejak kita kecil, bahkan sebelum kita dilahirkan.

Artikel ini akan membahas masa-masa kritis dalam perkembangan obesitas, yang mencakup periode prenatal, bayi, anak-anak, dan remaja. Kesemuanya apabila diakumulasikan, akan mempengaruhi status kegemukan dan status gizi kita saat ini.

METABOLIC IMPRINTING

Konsep “metabolic imprinting” atau pemrograman metabolisme selama periode prenatal dan neonatal pada tingkat genomik dan epigenomik dapat secara permanen memengaruhi risiko penyakit dan kesehatan masa depan. 

Data dari studi kohort kelahiran longitudinal (peneliti mengikuti dari lahir hingga dewasa) memberikan perkiraan tentang perkembangan obesitas pada anak-anak dan remaja. Informasi ini juga mencakup efek genetik dan lingkungan terhadap indeks massa tubuh IMT mulai dari bayi hingga masuk ke dewasa. Penelitian di bidang ini membantu memahami bagaimana faktor-faktor ini memainkan peran dalam mengontribusikan pada kejadian obesitas selama masa perkembangan.

Hipotesis asal-usul kesehatan dan penyakit mengemukakan bahwa pengaruh yang terjadi pada masa-masa awal kehidupan, seperti masa prenatal, dapat membentuk dasar bagi risiko penyakit dan kesehatan di kemudian hari. Dengan memahami dampak dari metabolic imprinting, kita dapat lebih baik mengidentifikasi dan mengelola risiko obesitas pada tahap perkembangan tertentu.

Dalam periode prenatal, peningkatan berat badan ibu yang berlebihan, terutama pada awal kehamilan (20 minggu pertama), menjadi faktor risiko untuk perkembangan kegemukan pada anak-anak. 

Berat lahir bayi dapat dijadikan salah penanda masalah dan kondisi gizi janin selama dalam kandungan. 

Baik kelebihan nutrisi maupun kekurangan nutrisi selama kehidupan janin dapat memicu proses yang bertanggung jawab terhadap obesitas di masa mendatang. 

Beberapa hasil riset menunjukan bahwa berat lahir tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas, sementara berat lahir rendah juga terkait dengan persentase lemak tubuh yang lebih tinggi, independen dari indeks massa tubuh. Kondisi yang kerap dikenal sebagai thin outside fat inside.

Pengelolaan berat badan selama kehamilan memegang peranan penting dalam pencegahan obesitas pada anak-anak. Memahami dampak berat lahir tinggi dan rendah akan membantu para ibu dan penyedia layanan kesehatan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kesehatan janin dan mengurangi risiko perkembangan obesitas di masa mendatang. 

Salah satu langkah yang bisa digunakan adalah memastikan bahwa penambahan berat badan ibu selama kehamilan sesuai dengan standar atau patokan yang ada. 

Pendidikan dan perhatian khusus terhadap zat gizi selama kehamilan menjadi kunci dalam menciptakan generasi yang lebih sehat.

Sebagai tambahan, asupan zat gizi yang dimiliki ibu selama kehamilan dan menyusui behrubungan dengan perkembangan metabolik anak saat dewasa. Penelitian menyebutkan bahwa durasi menyusui yang lebih lama juga terkait dengan prevalensi kegemukan yang lebih rendah di masa dewasa. Oleh karena itu, mendukung dan mendorong praktek menyusui dan ASI esklusif yang baik dapat menjadi langkah efektif dalam pencegahan kegemukan di masa dewasa.

Adiposity Rebound

Pentingnya pertumbuhan berat badan yang sehat pada bayi dan perhatian terhadap asupan zat gizi selama kehamilan dan menyusui tidak hanya memengaruhi kesehatan anak pada saat itu, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang terkait dengan risiko kegemukan di masa dewasa. 

Belakangan terdapat konsep baru mengenai pola perubahan berat badan saat anak-anak dan remaja terhadap kejadian kegemukan saat dewasa. Kondisi ini dikenal sebagai Adiposity Rebound

Beberapa hasil riset observasi menunjukan bahwa pada usia 1 tahun adalah masa dimana anak mencapai puncak IMT menurun umur. Seiring berjalannya waktu, terjadi penurunan IMT hingga di usia 6 tahun, IMT kembali meningkat. Titik balik peningkatan IMT ini dikenal sebagai adiposity rebound

Selama masa kanak-kanak, adiposity rebound yang lebih awal berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh tinggi, jumlah lemak subkutan yang tinggi, dan lingkar pinggang yang besar pada dewasa. 

Remaja merupakan fase perkembangan yang rentan mengalami perubahan status gizi karena percepatan pertumbuhan sebagai akibat dari kebutuhan energi dan nutrisi yang tinggi. Waktu pubertas memengaruhi IMT dan berhubungan dengan perubahan IMT dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Pakar berpendapat bahwa pubertas yang lebih dini dapat meningkatkan risiko perkembangan obesitas di masa mendatang.

Peranan Adiposity Rebound pada Masa Kanak-Kanak:

Adiposity Rebound yang lebih awal pada masa kanak-kanak menunjukkan korelasi dengan IMT yang lebih tinggi, akumulasi jaringan adiposa subkutan yang signifikan, dan peningkatan lingkar pinggang saat dewasa. Fenomena ini menjadi faktor penting dalam pemahaman risiko obesitas pada usia dewasa yang dapat diprediksi berdasarkan perkembangan adipositas pada masa anak-anak.

Di tahun 2022, Jixing Zhou, dkk mempublikasikan temuan mereka mengenai Adiposity Rebound dan risiko obesitas. Dalam penelitian ini mereka mengevaluasi data dari 106,397 anak. Dari data 28 penelitian, mereka melakukan meta-analisis dan menemukan bahwa adiposity rebound yang muncul lebih awal berhubungan dengan peningkatan risiko overweight/obesity (OR = 5.07; 95% CI 3.60–7.12), kegemukan saja (OR = 3.10; 95% CI 1.69–5.70), dan obesitas saja (OR = 6.97; 95% CI 4.32–11.26) dari masa anak-anak hingga dewasa.

Faktor yang mempengaruhi Adiposity Rebound

1. Status Obesitas Orang Tua

Obesitas pada ibu dan ayah diperkirakan sebagai faktor yang mempercepat laju pertumbuhan IMT anak. Dibandingkan ayah, berat badan ibu tampaknya menjadi faktor yang paling kuat dan konsisten terkait dengan awal adiposity rebound menurut banyak penelitian sebelumnya. Data dari studi Generasi 1 di Australia menunjukkan bahwa obesitas ibu pada awal kehamilan memiliki odds ratio sebesar 3,7 untuk adiposity rebound dibandingkan dengan rata-rata adiposity rebound.

2. Berat Badan Lahir Kecil untuk Usia Kehamilan

Berat badan kecil saat lahir diketahui terkait dengan awal adiposity rebound, obesitas, dan sindrom metabolik, terutama pada anak-anak dengan pertumbuhan cepat setelah lahir. Pertumbuhan cepat ini tidak hanya tergantung pada berat badan lahir, tetapi juga pada usia kehamilan.

3. Pemberian ASI

Saat ini, pemberian ASI merupakan satu-satunya faktor yang diketahui memiliki efek perlindungan terhadap obesitas anak dan adiposity rebound yang muncul sejak dini. Mekanisme perlindungan ini diasumsikan berhubungan dengan pengurangan kadar insulin plasma, sehingga mengurangi penyimpanan lemak dan mencegah perkembangan adiposity berlebihan pada awal kehidupan. Secara khusus, pemberian ASI melindungi anak-anak dari resistensi insulin.

4. Faktor Lain

Paparan asap rokok ibu selama kehamilan, status sosial ekonomi keluarga, waktu menonton layar, dan asupan protein awal juga diusulkan berhubungan dengan waktu adiposity rebound. Meskipun demikian, faktor-faktor ini masih kontroversial.

Dengan memahami konsep metabolic imprinting dan adiposity rebound kita dapat memahami kompleksitas dalam manajemen obesitas, baik dari segi pencegahan maupun penanganan. Dalam konteks pencegahan, maka pengetahuan ini dapat membantu kita untuk mengembangkan program lebih tepat sasaran. Mendukung persiapan individu dengan berat badan optimal tidak Hanya saat orang sudah mengalami kegemukan, namun jauh sebelum orang tersebut dilahirkan. 

Pada konteks penanganan obesitas, pengetahuan ini dapat membantu kita mengenal klien lebih dekat. Kita dapat menentukan ekspektasi yang sesuai dengan kondisi biologis klien. Tidak semua klien mungkin perlu mencapai IMT normal. Sebagian memiliki risiko obesitas begitu tinggi, yang dapat dilakukan adalah mencoba menurunkan sebaik mungkin sambil memonitor status Kesehatan metaboliknya.

Pelajari lebih lanjut mengenai obesitas dan penanganannya

Manajemen Obesitas

Obesitas adalah masalah kesehatan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap beberapa jenis penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler dan diabetes tipe 2. Pelajari manajemen obesitas dari konsep hingga praktis, Kembangkan program penurunan berat badan berbasis bukti ilmiah

Referensi 

  • Hanley B, Dijane J, Fewtrell M, Grynberg A, Hummel S, Junien C, Koletzko B, Lewis S, Renz H, Symonds M, Gros M, Harthoorn L, Mace K, Samuels F, van Der Beek EM. Metabolic imprinting, programming and epigenetics – a review of present priorities and future opportunities. Br J Nutr. 2010 Jul;104 Suppl 1:S1-25. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20929595/
  • Eriksson JG. Developmental Origins of Health and Disease – from a small body size at birth to epigenetics. Ann Med. 2016 Sep;48(6):456-467. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27268105/
  • Dearden L, Ozanne SE. Early life origins of metabolic disease: Developmental programming of hypothalamic pathways controlling energy homeostasis. Front Neuroendocrinol. 2015 Oct;39:3-16. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26296796/ 
  • Lin X, Lim IY, Wu Y, Teh AL, Chen L,; GUSTO study group. Developmental pathways to adiposity begin before birth and are influenced by genotype, prenatal environment and epigenome. BMC Med. 2017 Mar 7;15(1):50. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28264723/ 
  • Yu ZB, Han SP, Zhu GZ, Zhu C, Wang XJ, Cao XG, Guo XR. Birth weight and subsequent risk of obesity: a systematic review and meta-analysis. Obes Rev. 2011 Jul;12(7):525-42.  https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21438992/ 
  • Labayen I, Ruiz JR, Vicente-Rodríguez G, Turck D, Rodríguez G, Meirhaeghe A, Molnár D, Sjöström M, Castillo MJ, Gottrand F, Moreno LA; Healthy Lifestyle in Europe by Nutrition in Adolescence (HELENA) Study Group. Early life programming of abdominal adiposity in adolescents: The HELENA Study. Diabetes Care. 2009 Nov;32(11):2120-2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2768211/ 
  • Druet C, Stettler N, Sharp S, Simmons RK, Cooper C, Smith GD, Ekelund U, Lévy-Marchal C, Jarvelin MR, Kuh D, Ong KK. Prediction of childhood obesity by infancy weight gain: an individual-level meta-analysis. Paediatr Perinat Epidemiol. 2012 Jan;26(1):19-26. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22150704/
  • Chen LW, Aris IM, Bernard JY, Tint MT, Colega M, Gluckman PD, Tan KH, Shek LP, Chong YS, Yap F, Godfrey KM, van Dam RM, Chong MF, Lee YS. Associations of maternal macronutrient intake during pregnancy with infant BMI peak characteristics and childhood BMI. Am J Clin Nutr. 2017 Mar;105(3):705-713. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28179222/ 
  • Arenz S, Rückerl R, Koletzko B, von Kries R. Breast-feeding and childhood obesity–a systematic review. Int J Obes Relat Metab Disord. 2004 Oct;28(10):1247-56. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15314625/ 
  • Weber M, Grote V, Closa-Monasterolo R, Escribano J, Langhendries JP, Dain E, Giovannini M, Verduci E, Gruszfeld D, Socha P, Koletzko B; European Childhood Obesity Trial Study Group. Lower protein content in infant formula reduces BMI and obesity risk at school age: follow-up of a randomized trial. Am J Clin Nutr. 2014 May;99(5):1041-51. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24622805/ 
  • Ohlsson C, Lorentzon M, Norjavaara E, Kindblom JM. Age at adiposity rebound is associated with fat mass in young adult males-the GOOD study. PLoS One. 2012;7(11):e49404. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23166661/ 
  • Péneau S, González-Carrascosa R, Gusto G, Goxe D, Lantieri O, Fezeu L, Hercberg S, Rolland-Cachera MF. Age at adiposity rebound: determinants and association with nutritional status and the metabolic syndrome at adulthood. Int J Obes (Lond). 2016 Jul;40(7):1150-6. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27113489/ 
  • Prentice P, Viner RM. Pubertal timing and adult obesity and cardiometabolic risk in women and men: a systematic review and meta-analysis. Int J Obes (Lond). 2013 Aug;37(8):1036-43. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23164700/ 
  • Zhou J, Zhang F, Qin X, Li P, Teng Y, Zhang S, Tao F, Huang K. Age at adiposity rebound and the relevance for obesity: a systematic review and meta-analysis. Int J Obes (Lond). 2022 Aug;46(8):1413-1424. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35437004/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *