Masalah kesehatan di Indonesia semakin kompleks. Berdasarkan data dari badan kesehatan dunia, hampir sebanyak 3/4 dari seluruh angka kematian di Indonesia pada tahun 2016 diakibatkan oleh penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, dibetes mellitus tipe 2, stroke dan kanker. Hal ini menunjukan besarnya masalah yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan, salah satunya adalah ahli gizi. Gizi memegang peranan penting dalam proses pencegahan dan penanganan dari penyakit-penyakit tidak menular tersebut. Hal ini kemudian menuntut ahli gizi untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai penyakit sehingga dapat membantu mencari strategi pemecahan masalah yang berhubungan dengan penyakit ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan proses pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin bahkan ketika gejala-gejala awal penyakit tersebut belum muncul. Dengan bantuan teknologi di bidang genetik, kini petugas kesehatan mampu memprediksi risiko penyakit dengan lebih presisi melalui pemanfatan data variasi genetik seseorang. Sebagai tambahan, kini metode skrining banyak dikembangkan untuk melihat biomarker atau penanda awal munculnya penyakit dengan melihat profil transkripsional, protein, maupun metabolit yang berhubungan dengan patogenesis penyakit. Keseluruhan perkembangan teknologi biologi molekuler akan mempermudah tenaga kesehatan untuk melalukan penganan pasien dengan lebih baik. Teknologi ini kini telah hadir di Indonesia. Analsis molekuler seperti variasi genetik yang awalnya hanya dilakukan di universitas, kini telah ditawarkan oleh beberapa laboratorium klinik terkemuka.
Peran bidang ilmu nutrigenetik dan nutrigenomik semakin memperoleh perhatian selama dua dekade ini terutama hubungannya dengan penyakit degeneratif. Baik nutrigenetik maupun nutrigenomik merupakan bagian dari bidang ilmu Nutritional Genomics. Nutritional Genomics adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara genom, nutrien /zat gizi dan kesehatan. Pada intinya Nutritional Genomics adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara genetik dan nutrisi serta kaitannya dengan kesehatan.
Gen dari untaian DNA yang terdapat dalam tubuh manusia bertanggung jawab dalam mengkode sebuah protein melalui proses yang disebut sebagai transkripsi. Di awal tahun 2000an, peneliti di seluruh dunia melakukan kolaborasi untuk mengkode gen-gen yang ada di dalam tubuh manusia. Proyek ini disebut sebagai human genome project. Dengan adanya human genome project, kini kita dapat memetakan gen yang terdapat dalam tubuh manusia lalu melakukan evaluasi mengenai fungsinya bagi tubuh.
Bidang gizi molekuler mempelajari 2 aspek dari interaksi antara faktor gen dan faktor gizi terhadap luaran yaitu status kesehatan manusia. Aspek pertama adalah bidang ini mengkaji bagaimana zat gizi yang dikonsumsi manusia dapat memengaruhi gen yang dimiliki oleh tubuh. Gizi diketahui memiliki peran spesifik dalam tubuh manusia, dan peran tersebut diperantarai oleh peristiwa molekuler. Bidang ini disebut sebagai bidang nutrigenomik. Aspek kedua dari bidang gizi molekuler adalah bidang yang mengkaji pengaruh faktor genetik terhadap interaksi antara gizi dan status kesehatan seseorang. Teori ini didasarkan pada fakta bahwa respon seseorang terhadap diet bisa bervariasi tergantung variasi dari faktor genetik yang dimiliki seseorang. Bidang ini kemudian disebut sebagai bidang nutrigenetik. Panduang ini difokuskan untuk memahami aspek nutrigenetik lalu bagaimana bidang ini dapat diterapkan dalam konseling gizi.
Pada Kelas ini akan disajikan materi mengenai bidang Nutrigenomik :
1. Gizi dan Kerusakan DNA
2. Gizi dan Ekspresi Gen
3. Gizi dan Panjang Telomer
4. Gizi dan Epigenetik
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Kuis Nutrigenomik : Gizi dan Kesehatan DNA, ikuti Kelas Online On Demand oleh Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD di udemy.
<<< Klik Gambar