Peran Penting Gen PPARG dan Asupan MUFA dalam Kesehatan dan Nutrisi


Seperti protein lain dalam tubuh manusia, protein PPARG dihasilkan dari gen tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada variasi dalam gen tersebut yang dapat memengaruhi kesehatan. Variasi gen ini terjadi di wilayah yang memengaruhi bagian dari protein PPARG, mengubah asam amino prolin menjadi alanin. Ini disebabkan oleh perbedaan dua jenis bahan genetik, C dan G, di lokasi tersebut. Orang yang memiliki alel C akan menghasilkan asam amino prolin, sedangkan individu dengan alel G akan menghasilkan asam amino alanin. Variasi ini dikenal sebagai varian gen PPARG Pro12Ala rs1801282, dan konsekuensinya adalah penurunan fungsi protein PPARG.

Ada berbagai variasi genetik yang mempengaruhi gen yang mengkode PPARG di tiga wilayah protein yang berbeda. Salah satu variasi, yaitu Pro12Ala rs1801282, memengaruhi fungsi aktivasi PPARG. Ini berarti orang yang membawa varian Ala (yang dihasilkan oleh variasi genetik ini) memiliki PPARG dengan fungsi yang lebih rendah.

Ketika kita mengetahui bahwa varian Pro12Ala rs1801282 memengaruhi fungsi PPARG, peneliti mulai memeriksa efek buruk dari varian 12Ala ini. Penelitian yang dilakukan oleh Tellechea et al., 2009 menemukan bahwa individu yang membawa varian 12Ala memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik dibandingkan dengan yang membawa varian 12Pro. Dari penelitian ini dan studi observasi lainnya, diketahui bahwa individu yang membawa alel G (asam amino Ala) memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit jantung dan pembuluh darah.

Penelitian selanjutnya dilakukan untuk memahami bagaimana kita dapat mengurangi efek buruk dari alel G (asam amino Ala) pada gen PPARG. Studi yang dilakukan oleh Garaulet et al., 2011 menunjukkan perbedaan respons terhadap asupan MUFA tergantung pada variasi gen PPARG. Pada individu dengan alel G (Ala), jika persentase MUFA dalam diet rendah, maka nilai BMI dan persentase lemak tubuh lebih tinggi. Namun, jika persentase MUFA dalam diet tinggi, maka nilai BMI dan persentase lemak tubuh lebih rendah. Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi MUFA lebih dari 56% dari total konsumsi lemak dapat mengurangi efek buruk dari alel G (Ala) terhadap komposisi tubuh.

Hubungan antara MUFA, risiko penyakit, dan variasi gen PPARG masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, rekomendasi diet MUFA mungkin dapat disesuaikan dengan data variasi genetik PPARG. Individu yang membawa alel G (asam amino Ala) memiliki PPARG yang kurang aktif, sehingga mungkin memerlukan asupan MUFA yang lebih tinggi untuk meningkatkan produksi PPARG dan mengurangi dampak negatif alel G pada gen PPARG.