Berbeda dengan tumbuhan yang bisa menghasilkan energi dari air, sinar matahari, dan udara, manusia tidak punya kemampuan serupa. Kita harus makan dan minum untuk mendapatkan energi yang kita butuhkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Setiap hari, tubuh kita mengumpulkan energi dari karbohidrat, protein, dan lemak yang kita makan. Molekul seperti glukosa, asam lemak, dan asam amino dari makanan kita diubah menjadi adenosin trifosfat (ATP), yang adalah bentuk energi yang digunakan tubuh kita. Ini adalah proses penting karena energi ini memungkinkan kita untuk beraktivitas dan berfungsi sehari-hari.
Hukum termodinamika mengatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan, hanya bisa diubah menjadi bentuk lain. Inilah yang terjadi setiap kali kita makan: kita mengubah energi dari makanan menjadi energi yang kita butuhkan.
Tubuh kita mampu menggunakan energi yang tersimpan dalam makanan, baik dari tumbuhan (seperti sayuran, buah, dan nasi) maupun hewan (seperti ikan, daging, dan telur). Ini disebut sebagai asupan energi.
Untuk bernafas, berpikir, dan bergerak, tubuh kita mengubah energi yang masuk (asupan energi) menjadi energi yang dikeluarkan (pengeluaran energi). Keseimbangan terjadi ketika jumlah energi yang masuk sama dengan jumlah energi yang keluar. Namun, keseimbangan yang absolut seperti ini jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Ada hari di mana kita mendapatkan lebih banyak energi dari yang kita butuhkan (keseimbangan positif), dan ada hari di mana kita membutuhkan lebih banyak energi daripada yang kita makan (keseimbangan negatif). Ketika kita mendapatkan lebih banyak energi daripada yang kita butuhkan, tubuh menyimpannya sebagai cadangan energi, seperti lemak dalam tubuh.
Prinsip keseimbangan energi ini penting, terutama dalam konteks berat badan. Kegemukan terjadi ketika tubuh mendapatkan lebih banyak energi dari yang dibutuhkan dalam jangka waktu yang lama.
Banyak program diet berfokus pada mengurangi asupan energi untuk mencapai keseimbangan negatif. Ini adalah pendekatan yang umum digunakan untuk menurunkan berat badan. Namun, penting untuk diingat bahwa ada juga cara lain untuk mencapai keseimbangan negatif, yaitu dengan meningkatkan pengeluaran energi. Praktisi gizi dan dietetik perlu mempertimbangkan kedua opsi ini untuk mencapai tujuan keseimbangan energi negatif.