Kafein dalam Minuman: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Kafein adalah senyawa bioaktif yang kita temui dalam makanan sehari-hari kita dan merupakan stimulan yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia melalui minuman seperti kopi, teh, kakao, cola, dan minuman energi. Konsumsi rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat sekitar 180 mg kafein per hari, dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, status gizi, faktor genetik, dan aspek sosial. Kafein mendapatkan perhatian khusus karena dampaknya pada kesehatan.

Sumber kafein yang paling alami adalah biji kopi, diikuti oleh teh dan cokelat. Kandungan kafein dalam secangkir kopi dapat bervariasi tergantung pada biji kopi dan metode persiapan. Misalnya, kandungan kafein dalam kopi dipengaruhi oleh tingkat pemanggangan bijinya. Jenis biji kopi juga memainkan peran; Kopi Robusta mengandung lebih banyak kafein daripada kopi Arabika. Cara Anda menyeduh kopi juga memengaruhi kandungan kafeinnya; secangkir espresso (30 ml) mengandung sekitar 64 mg kafein, sementara secangkir kopi tetes otomatis (237 ml) mengandung 145 mg kafein.

Budaya minum kopi dimulai di Ethiopia pada abad ke-14 dan menyebar ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara pada abad ke-15. Konsumsi kopi saat ini mencapai 7 juta ton per tahun secara global. Kopi mengandung beberapa senyawa biologis aktif seperti kafein, asam klorogenat, dan diterpen. Kafein adalah anggota keluarga xanthines, yang juga ditemukan di daun teh dan beberapa tanaman lain. Kafein diproses di hati dan mempengaruhi reseptor adenosin. Karena reseptor ini berperan dalam metabolisme energi dan tersebar di berbagai jaringan, interaksi ini mungkin menjelaskan dampak fisiologis kafein.

Sekarang, perbandingan dengan teh: Teh mengandung kafein dalam jumlah lebih sedikit daripada kopi. Biasanya, secangkir teh menyediakan sekitar 20-80 mg kafein, tergantung pada jenis teh dan bagaimana teh itu diproses. Teh hitam biasanya mengandung kafein paling banyak dibandingkan jenis teh lainnya (hijau, oolong, dll.). Selain kopi dan teh, ada minuman lain seperti guarana, kakao, dan cola yang juga menjadi sumber kafein yang baik.

Anda pasti pernah mendengar tentang kafein, senyawa aktif yang paling sering kita temui dalam minuman sehari-hari seperti kopi, teh, kakao, cola, dan minuman energi. Orang dewasa Amerika Serikat, sebagai contoh, rata-rata mengonsumsi sekitar 180 mg kafein per hari. Angka ini bisa bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, gizi, faktor genetik, dan aspek sosial. Seiring dengan konsumsi yang semakin meluas, kafein mendapatkan perhatian khusus karena pengaruhnya terhadap kesehatan.

Kafein berasal secara alami dari biji kopi, yang memiliki konsentrasi kafein tertinggi, diikuti oleh teh dan cokelat. Namun, kandungan kafein dalam secangkir kopi bisa berbeda-beda tergantung pada biji dan cara penyajiannya. Misalnya, tingkat pemanggangan biji kopi memengaruhi kandungan kafein. Biji kopi Robusta mengandung lebih banyak kafein daripada kopi Arabika. Selain itu, metode penyeduhan juga memainkan peran; secangkir espresso (30 ml) mengandung sekitar 64 mg kafein, sementara secangkir kopi tetes otomatis (237 ml) bisa mengandung hingga 145 mg kafein.

Sejarah minum kopi dimulai di Ethiopia pada abad ke-14 dan menyebar ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara pada abad ke-15. Saat ini, konsumsi kopi mencapai 7 juta ton per tahun di seluruh dunia. Kopi mengandung beberapa senyawa biologis aktif seperti kafein, asam klorogenat, dan diterpen. Kafein termasuk dalam kelompok xanthines, sebuah jenis senyawa yang juga ditemukan di daun teh dan tanaman lainnya. Kafein diolah oleh hati dan memengaruhi reseptor adenosin, yang berperan dalam metabolisme energi di berbagai jaringan. Interaksi ini mungkin menjelaskan dampak fisiologis kafein pada tubuh.

Sekarang, mari kita bandingkan dengan teh: Secangkir teh biasanya mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan kopi. Rata-rata, secangkir teh menyediakan sekitar 20-80 mg kafein, tergantung pada jenis teh dan cara pengolahannya. Teh hitam cenderung mengandung kafein paling banyak dibandingkan jenis teh lainnya seperti teh hijau atau oolong. Selain kopi dan teh, ada minuman lain seperti guarana, kakao, dan cola yang juga mengandung kafein.