Layanan gizi pribadi masih belum populer dan banyak dikenal oleh orang biasa. Namun, beberapa perusahaan sudah menawarkan layanan ini, dan di beberapa negara, ada konseling gizi berdasarkan data genetik. Di Indonesia, contohnya, aplikasi layanan nutrigenetik sudah mulai digunakan di praktik gizi.
Untuk bisa memberikan layanan gizi pribadi, para ahli merekomendasikan tiga komponen penting yang diperlukan:
- Uji Genetik Praktisi gizi tidak perlu langsung melakukan pengujian genetik pada klien mereka, tetapi mereka perlu bekerja sama dengan pihak yang menyediakan pengujian ini. Mereka juga harus bijak dalam memilih jenis tes yang sesuai, gen apa yang diuji, dan bagaimana data hasil pengujian berhubungan dengan basis data genetik yang ada. Situs seperti ncbi.nih.nlm.gov bisa digunakan untuk melihat variasi genetik, termasuk identifikasi gen (rs number), lokasi, dan sebaran variasi di berbagai populasi.
- Pemahaman Genetik Ilmu nutrigenetik terus berkembang, dengan informasi dan data baru tentang interaksi antara variasi genetik dan pola makan yang terus diperbarui setiap bulan. Oleh karena itu, praktisi gizi perlu selalu memperbarui pengetahuan mereka agar konseling mereka lebih didasarkan pada ilmu pengetahuan dan bukti.
- Keterampilan Konseling Gizi Praktisi sebaiknya memiliki pemahaman yang memadai tentang beragam gen dalam tubuh manusia, variasinya, dan dampak dari variasi tersebut. Mengartikan dampak rekomendasi gizi dalam sesi konseling bisa rumit. Selain itu, praktisi gizi juga harus memahami aspek sosial, psikologis, gaya hidup, dan faktor lain yang dapat memengaruhi hasil dari layanan gizi pribadi. Ini akan membuat layanan ini lebih terkait dengan kehidupan klien dan bisa memberikan dampak positif bagi mereka.