Genetika Kafein dan Kesehatan Jantung: Batasan Konsumsi Kopi

Ketahui bahwa gen CYP1A2, yang merupakan anggota keluarga enzim CYP450, memainkan peran penting dalam pemrosesan kafein dalam tubuh kita. Gen ini mengodekan enzim CYP1A2, yang bertanggung jawab untuk memecah kafein dan senyawa xenobiotik lainnya. Dalam penelitian oleh Koonrungsesomboon dan rekan-rekannya pada tahun 2018, ditemukan bahwa variasi pada gen CYP1A2, yang dikenal sebagai rs762551, dapat memengaruhi rasio metabolisme kafein (caffeine metabolic ratio – CMR).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki alel A, terutama dengan genotype AA, memiliki CMR yang lebih tinggi. Ini berarti mereka dapat memetabolisme kafein lebih cepat, dan sering disebut sebagai “fast metabolizer”. Di sisi lain, individu dengan genotype CC dan AC memiliki nilai CMR yang lebih rendah, sehingga disebut sebagai “slow metabolizer”.

Untuk menguji apakah variasi genetik ini benar-benar memengaruhi respons terhadap kopi, penelitian eksperimental oleh Yoshihara dan koleganya pada tahun 2019 melibatkan subjek yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu individu dengan alel A (genotype AA dan AC) dan individu tanpa alel A (genotype CC). Mereka diminta untuk minum kopi, dan tekanan darah mereka diukur beberapa menit setelahnya.

Hasil studi menunjukkan bahwa individu dengan alel A (pembawa gen AA) memiliki peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah dibandingkan dengan individu tanpa alel A (genotype CC). Ini menunjukkan bahwa individu dengan metabolisme kafein yang lebih cepat, akibat variasi genetik (pembawa alel A), memiliki respons tekanan darah yang lebih rendah terhadap konsumsi kopi.

Penelitian lain oleh Cornelis dan tim pada tahun 2006 mencoba menilai apakah variasi genetik ini berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Mereka membagi konsumsi kopi menjadi empat kelompok: kurang dari 1 cangkir per hari, 1 cangkir per hari, 2-3 cangkir per hari, dan lebih dari 4 cangkir per hari.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko infark miokard pada individu dengan genotype AA tidak dipengaruhi oleh konsumsi kopi harian. Namun, hal ini berbeda pada individu yang memiliki alel C. Peningkatan konsumsi kopi berkaitan dengan peningkatan risiko infark miokard. Individu yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi per hari memiliki risiko 1,36 kali lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 1 cangkir per hari.

Oleh karena itu, rekomendasi konsumsi kopi pada individu dengan alel C, yaitu AC dan CC, adalah sekitar 1 cangkir kopi per hari. Sementara pada individu dengan genotipe AA, batasan konsumsi kopi mereka bisa sedikit lebih tinggi, misalnya 2-3 cangkir per hari.