Interaksi Gen FTO dan Asupan Protein pada Berat Badan

Baru-baru ini, penelitian telah mengungkapkan adanya hubungan antara asupan protein dan gen FTO dalam konteks kegemukan. Penemuan ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Merritt dan timnya. Dalam penelitian tersebut, mereka memantau asupan protein pada beberapa kelompok orang dan menganalisis bagaimana asupan tersebut berkaitan dengan parameter adipositas, seperti indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Yang menarik adalah bahwa subjek penelitian dibagi berdasarkan variasi genetik FTO. Ada kelompok orang yang membawa alel A (genotipe AA dan TA) dan kelompok lain yang tidak membawa alel A (genotipe TT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada individu yang membawa alel A, asupan protein yang lebih tinggi dari rata-rata populasi terkait dengan tingkat adipositas yang lebih rendah. Namun, hasil ini berlaku sebaliknya untuk orang yang tidak membawa alel A.

Untuk mengonfirmasi hubungan antara gen FTO dan asupan protein dalam pengurangan berat badan, penelitian lain yang dilakukan oleh Zhang dan koleganya mengevaluasi efek jangka panjang dari diet tinggi protein terhadap penurunan berat badan pada individu dengan obesitas atau kegemukan. Penelitian ini disebut POUND LOST trial. Dalam penelitian tersebut, subjek diminta untuk mengikuti diet tinggi protein dengan sekitar 25% energi dari protein selama dua tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa pada individu yang membawa alel A (genotipe AA dan TA), diet tinggi protein menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan diet berprotein standar (15%). Sebaliknya, pada subjek yang tidak memiliki alel A, diet tinggi protein menyebabkan penurunan berat badan yang lebih kecil dibandingkan dengan diet berprotein standar.

Sebelumnya, kita tahu bahwa gen FTO berdampak pada peningkatan risiko kegemukan dengan memengaruhi metabolisme energi, nafsu makan, pencoklatan lemak, dan adipogenesis. Alasan mengapa asupan protein mempengaruhi respon penurunan berat badan pada orang dengan alel A, yang memiliki risiko lebih tinggi untuk kegemukan, masih menjadi misteri dan sedang dalam penelitian lebih lanjut. Merritt dan rekannya berspekulasi bahwa diet tinggi protein mungkin mampu mengurangi efek negatif dari alel A pada gen FTO rs1558902.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa manfaat dari diet tinggi protein sangat tergantung pada faktor genetik individu. Individu dengan alel A pada gen FTO rs1558902 memiliki risiko lebih tinggi untuk kegemukan. Hasil penelitian juga mengkonfirmasi bahwa pada orang yang membawa alel A, diet tinggi protein secara efektif dapat membantu menurunkan berat badan saat dikombinasikan dengan penurunan asupan energi. Namun, pada individu tanpa alel A, risiko kegemukan lebih rendah, dan diet tinggi protein tidak berpengaruh signifikan pada penurunan berat badan.