Pentingnya Jenis Lemak dalam Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker, kita perlu memahami jenis-jenis lemak yang terdapat dalam diet kita. Terdapat tiga jenis lemak yang akan kita bahas, yaitu MUFA (Monounsaturated Fatty Acids), PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids), dan lemak jenuh. Meskipun komposisi lemak ini berpengaruh pada kesehatan kita, seringkali fokus kita hanya pada asupan lemak secara keseluruhan, yang sayangnya bisa mengabaikan pentingnya jenis lemak yang dikonsumsi. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa jenis lemak, seperti lemak jenuh dan lemak trans, berkontribusi pada penyakit kardiovaskular, sementara lemak-lemak lainnya justru bermanfaat.

Menurut World Health Organization tahun 2016, penyakit jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Untuk mencegah penyakit jantung, kita perlu memahami peran nutrisi dan makanan dalam menjaga kesehatan arteri dan pembuluh darah kita. Pada arteri yang sehat, aliran darah lancar dan arterinya memiliki diameter yang memadai serta otot dinding arteri berfungsi dengan baik. Sayangnya, arteri bisa mengalami penyempitan akibat penuaan dan gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu penyebab penyempitan arteri adalah penumpukan plak aterosklerosis.

Plak adalah penimbunan lemak dan jaringan parut di lapisan dalam arteri yang seiring waktu bisa semakin membesar. Penelitian telah menunjukkan bahwa penumpukan plak ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, plak ini sering kali tidak terlihat secara langsung dan belum rutin diperiksa oleh banyak orang. Oleh karena itu, kita memerlukan parameter lain yang bisa menggambarkan kondisi kesehatan pembuluh darah dan risiko penumpukan plak aterosklerosis.

Salah satu parameter yang digunakan sebagai penanda awal kesehatan jantung adalah profil lipid dalam darah. Penelitian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun telah membuktikan bahwa tingginya kadar kolesterol (khususnya kolesterol LDL) dan trigliserida dalam darah dapat menjadi prediktor penyakit jantung. Mekanisme di balik hal ini adalah bahwa kadar lipid darah yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak aterosklerosis dan peradangan dalam arteri. Kolesterol LDL teroksidasi dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penumpukan lemak.

Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan arteri, kita perlu menjaga kadar kolesterol LDL agar tetap rendah dan kadar kolesterol HDL agar tetap tinggi. Melalui pemeriksaan profil lipid, kita dapat memantau kondisi lipid dalam darah kita. Biasanya, pemeriksaan ini termasuk dalam pemeriksaan kesehatan rutin, terutama untuk orang di atas usia 40 tahun. Dengan memahami dan mengelola jenis lemak dalam diet kita serta memantau profil lipid kita, kita dapat lebih efektif dalam menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung.