Peran Gen dalam Diabetes dan Diet yang Mempengaruhinya

Dalam mekanisme terjadinya diabetes mellitus tipe 2, produksi insulin memiliki peran yang sangat penting. Produksi insulin yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel beta pankreas seiring berjalannya waktu. Kualitas sel beta pankreas adalah faktor kunci dalam pengembangan diabetes mellitus tipe 2, dan protein yang terlibat di dalamnya memberikan gambaran sejauh mana tubuh kita merespons asupan glukosa yang berlebihan.

Salah satu gen yang penting dalam menjaga kesehatan sel beta pankreas adalah TCF7L2. Gen ini menghasilkan protein yang berperan dalam proliferasi dan diferensiasi sel beta pankreas. Di saluran pencernaan, gen TCF7L2 mengontrol pelepasan glucagon like peptide 1 (GLP1), yang merupakan sinyal komunikasi antara usus halus dan pankreas. Saat sel-sel usus mendeteksi adanya glukosa, mereka melepaskan GLP-1, yang kemudian memicu pankreas untuk menghasilkan insulin. Proses ini sangat penting karena memastikan bahwa tubuh menghasilkan insulin sesuai kebutuhan untuk mengatur kadar gula darah setelah makan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa gen TCF7L2 terdapat di berbagai jaringan dalam tubuh manusia. Pada individu yang mengalami obesitas dan diabetes tipe 2, jumlah TCF7L2 yang diproduksi dapat menurun. Ini menunjukkan bahwa gen ini mungkin terlibat dalam pengaturan berat badan dan risiko diabetes mellitus.

Ketika peneliti mempelajari bagaimana faktor diet dapat memengaruhi hubungan antara variasi gen TCF7L2 dan diabetes, mereka mengevaluasi asupan karbohidrat, indeks glikemik, dan beban glikemik. Beban glikemik mengukur sejauh mana makanan meningkatkan gula darah, sedangkan indeks glikemik mengukur seberapa cepat gula darah meningkat setelah makan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang membawa alel G pada kedua kromosomnya (genotipe GG) memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami diabetes mellitus. Sebaliknya, individu dengan alel T memiliki risiko lebih tinggi, terlepas dari tingkat beban glikemik dan indeks glikemik makanan. Namun, risiko diabetes menjadi lebih tinggi pada individu dengan alel T jika mereka mengonsumsi makanan dengan beban glikemik dan indeks glikemik yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi individu dengan alel T untuk memerhatikan asupan makanan mereka, terutama beban glikemik dan indeks glikemiknya, untuk mengurangi risiko diabetes mellitus.