Peran Vital Vitamin B12 dan Dampak Kekurangan

Vitamin merupakan elemen penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal. Salah satu jenis vitamin yang sangat vital adalah vitamin B12. Vitamin ini memainkan peran utama dalam berbagai proses biologis di dalam tubuh manusia. Ini adalah fungsi umum vitamin B12:

  1. Perkembangan Sel: Vitamin B12 diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel dalam tubuh.
  2. Pembentukan Selubung Myelin: Ini membantu dalam pembentukan selubung myelin yang melindungi serat saraf dalam sistem syaraf pusat.
  3. Perkembangan dan Fungsi Sistem Saraf Pusat: Vitamin B12 penting untuk fungsi sistem saraf pusat.
  4. Pembentukan Sel Darah Merah: Ini mendukung pembentukan sel darah merah, yang sangat penting untuk transportasi oksigen dalam tubuh.
  5. Pembentukan DNA: Vitamin B12 diperlukan dalam proses pembentukan dan pemeliharaan DNA.
  6. Transaminasi: Vitamin B12 berpartisipasi dalam proses transaminasi, seperti mengubah homosistein menjadi metionin. Metionin adalah asam amino penting yang digunakan dalam pembentukan protein.

Sama seperti folat, vitamin B12 juga terlibat dalam konversi homosistein menjadi metionin. Vitamin B12 berperan sebagai kofaktor untuk enzim methionine synthase dalam proses ini. Metionin memiliki peran penting dalam pembentukan senyawa seperti S-adenosylmethionine, yang digunakan dalam pembentukan DNA, RNA, protein, dan lipida.

Vitamin B12, juga dikenal sebagai kobalamin, mengandung unsur mineral kobalt. Bentuk aktif dari vitamin B12 adalah Methylcobalamin dan 5-deoxyadenosylcobalamin. Dalam bentuk aktif ini, vitamin B12 dapat berfungsi sebagai kofaktor dalam berbagai reaksi biokimia di dalam tubuh.

Kekurangan vitamin B12 dapat memiliki dampak serius pada kesehatan. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi akibat defisiensi vitamin B12 termasuk anemia megaloblastik (sel darah membesar tetapi belum matang), kelelahan, demensia, infertilitas, perubahan neurologis, dan risiko perlambatan pertumbuhan dan masalah kesehatan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan defisiensi B12.

Vitamin B12 ditemukan dalam makanan seperti daging sapi, ikan, ayam, telur, dan produk susu. Dalam produk nabati, vitamin B12 seringkali hanya ditemukan dalam bentuk yang difortifikasi atau dalam produk fermentasi. Kekurangan vitamin B12 adalah risiko yang lebih tinggi bagi individu dengan pola makan vegan (makanan nabati saja), dan kondisi lain seperti kurangnya faktor intrinsik atau masalah penyerapan juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12.

Vitamin B12 dalam makanan terikat pada molekul protein dan perlu dipisahkan dalam usus sebelum diserap. Ini terjadi saat makanan dikunyah dan mencampur dengan air liur dan enzim mulut. Di dalam usus, vitamin B12 berikatan dengan protein haptocorrin yang dihasilkan oleh air liur. Kemudian, di duodenum usus halus, vitamin B12 dilepaskan dari haptocorrin sehingga dapat berikatan dengan “intrinsic factor” (IF).

IF adalah molekul yang sangat penting dalam penyerapan vitamin B12 karena membantu vitamin ini diserap di usus, khususnya ileum. IF diproduksi oleh lambung manusia. Setelah diserap oleh usus, vitamin B12 diangkut dalam aliran darah dengan bantuan protein transcobalamin II (TCNII).

Pentingnya protein ini adalah karena sel di dalam tubuh perlu mengenali molekul TCNII untuk mengambil vitamin B12. Sel yang menerima vitamin B12 memiliki reseptor TCNII atau TCNII-receptor. Setelah berikatan dengan TCNII-R, kompleks TCNII-vitamin B12 dapat memasuki sel.

Setelah masuk dalam sel, TCNII dilepaskan dari vitamin B12 dengan bantuan lisosom. Vitamin B12 yang telah terlepas dalam sel dengan mudah diubah menjadi bentuk aktifnya dan dapat melakukan fungsi biologisnya dalam berbagai reaksi di dalam tubuh.