Vitamin A merupakan nutrisi penting bagi kesehatan dan berbagai proses tubuh manusia. Penemuan penting ini dimulai pada tahun 1913 oleh penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Elmer McCullum, Marguerite Davis (University of Wisconsin), dan Thomas Osborne serta Lafayette Mendel (Yale University). Mereka menemukan bahwa ada komponen di dalam susu selain protein dan lemak yang sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan percobaan. Temuan ini membuka jalan untuk konsep “aksesori” dalam makanan yang larut dalam lemak, dan akhirnya istilah “vitamin A” lahir, memimpin penelitian lebih lanjut tentang molekul-molekul vitamin.
Vitamin A, juga dikenal sebagai retinoids, memiliki beberapa bentuk utama, yaitu retinol, retinal, dan asam retinoat. Ketiga bentuk ini bisa berubah dan berpindah dalam tubuh sesuai dengan fungsinya.
- Retinol dan Retinal: Retinol bisa berubah menjadi retinal, dan proses ini bisa terjadi bolak-balik. Artinya, retinal juga bisa berubah menjadi retinol. Retinal juga dapat berubah menjadi asam retinoat. Namun, bedanya, ketika retinal telah berubah menjadi asam retinoat, ia tidak bisa lagi berubah menjadi retinal.
- Sumber Vitamin A: Tubuh mendapatkan vitamin A dari berbagai sumber. Ada dua cara utama untuk mendapatkannya. Pertama, kita bisa mendapatkan vitamin A secara langsung dari makanan, yang disebut sebagai “preformed vitamin A.” Makanan seperti jeroan (hati), ikan, susu, dan produk susu yang diperkaya vitamin A adalah contoh makanan yang mengandung preformed vitamin A.
- Konversi Karotenoid: Selain itu, tubuh juga bisa mengonversi molekul karotenoid menjadi vitamin A. Karotenoid adalah senyawa yang biasanya memberikan warna kuning, merah, atau oranye pada makanan. Dalam alam, ada berbagai jenis karotenoid seperti likopen, astaxanthin, lutein, dan zeaxanthin. Namun, hanya beta-karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A, karena usus manusia memiliki keterbatasan dalam memecah jenis karotenoid lainnya. Beta-karoten akan dipecah menjadi dua molekul retinal. Makanan yang kaya akan karotenoid termasuk wortel, paprika, dan sayuran berdaun hijau.
Dengan memahami cara tubuh mendapatkan dan menggunakan vitamin A dari berbagai sumber, kita dapat merencanakan diet yang lebih sehat dan memastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan sistem kekebalan.
Fungsi penting vitamin A dalam tubuh manusia meliputi:
- Pengelihatan: Retinal, yang merupakan turunan vitamin A, berperan penting dalam sistem penglihatan manusia. Ini adalah komponen utama dalam pembentukan molekul rodopsin yang memungkinkan mata mendeteksi cahaya. Rodopsin mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal otak yang membentuk gambar yang kita lihat.
- Peran dalam Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin A telah lama diketahui sebagai komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan risiko infeksi saluran pernapasan dan masalah tulang. Studi pada abad ke-20 telah mengidentifikasi dampak kekurangan vitamin A ini. Penelitian lebih lanjut pada abad ke-21 dengan menggunakan metode randomized controlled trial juga mengkonfirmasi manfaat vitamin A dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia, mengurangi angka kematian dan kesakitan akibat penyakit infeksi.
- Hubungan dengan Kompetensi Sistem Kekebalan: Kekurangan vitamin A dapat mengurangi kemampuan beberapa komponen sistem kekebalan, termasuk kemampuan fagositosis dan oksidasi oleh makrofag, serta jumlah dan aktivitas sel natural killer. Ada beberapa mekanisme yang menjelaskan peran vitamin A dalam sistem kekebalan ini, salah satunya adalah aktivasi reseptor asam retinoat, yang memicu pembelahan sel dan pengaruh pada sel T helper (Th1 dan Th2).
- Diferensiasi Sel: Vitamin A memainkan peran penting dalam mengendalikan diferensiasi sel. Kekurangan vitamin A dapat mempengaruhi mukosa epitel, yang mengarah pada peningkatan risiko infeksi mata, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Suplementasi vitamin A pada anak-anak juga dapat mengurangi risiko infeksi.
Dengan fungsi-fungsi penting ini, vitamin A memainkan peran utama dalam menjaga kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan proses diferensiasi sel di dalam tubuh manusia.