MANFAAT NGEMIL PISANG DI BULAN RAMADHAN

Oleh : Winda Murod, S.Gz, MPH (@windamurod_kitchen)

Masih ada yang suka ngemil-ngemil karbo malem-malem di bulan puasa ini ngga, gess? Hayoo..hayoo.. Ada cilok, cilor, keripik, mie instan..hmm..kayanya cocok banget buat dinikmati malem-malem ya…(^_^)” Bole-bole aja sih.. tapi cek dulu, sudah cukupkah asupan sayur dan buah kamu hari ini dibandingkan dengan asupan karbohidrat kamu? Jangan lupa, kita butuh sekitar 400 gram asupan sayur dan 200 gram buah lho dalam sehari.

Kalau belum, tolong sisakan ruang di perut kamu untuk asupan sayur dan buah ya… Yukk..ganti sebagian cemilan berbahan dasar karbohidrat dengan buah, sayur atau sumber protein! Nah diantaranya adalah dengan buah pisang. Buah ini selain mudah didapat, juga istimewa lho manfaatnya… 

Buah Pisang : murah dan melimpah di daerah tropis

Di seluruh dunia, industri pertanian pisang adalah ke – 4 yang paling banyak ditanam setelah gandum, padi dan jagung. Di Indonesia sendiri, hampir semua tanah di negeri ini bisa ditanami pisang, bahkan di perkotaan yang sudah padat bangunan pun, jika ada lahan yang cukup, pohon pisang pun bisa tumbuh subur.

Saat ini, ada sekitar 200-300 jenis pisang yang ditanam di seluruh dunia, dan perlu diketahui bahwa perbedaan jenis ini pun membuat perbedaan konsentrasi zat gizi di dalam pisang. Namun demikian, secara garis besar bagi semua jenis pisang, pisang adalah buah yang rendah protein, namun tinggi karbohidrat termasuk serat, vitamin dan mineral.

Manfaat dan Kandungan Gizi Pisang

Serat

Pisang mengandung karbohidrat kompleks, diantaranya adalah serat. Secara keseluruhan karbohidrat ini memberikan manfaat tambahan energi bagi tubuh manusia. Serat sendiri sangat baik karena mampu mengurangi risiko hyperlipidemia, bersama dengan air dapat mencegah konstipasi (susah buang air besar), dan untuk membantu membuang bakteri jahat serta komponen racun dari usus manusia.

Vitamin

Berbagai studi menemukan bahwa pisang merupakan sumber makanan yang kaya vitamin. Vitamin A, B1, B2, B3, B6 dan vitamin C merupakan beberapa vitamin yang cukup tinggi kadarnya di dalam buah pisang. Vitamin A dan C merupakan antioksidan yang juga berfungsi untuk peningkatan kekebalan tubuh. Vitamin A sendiri baik untuk kesehatan mata. Vitamin B berfungsi untuk normalitas berbagai fungsi metabolism dan fungsi organ dalam tubuh manusia.

Mineral

Mineral yang terdapat dalam buah pisang diantaranya zat besi, zinc, dan kalium. Zat besi ini berfungsi sebagai komponen hemoglobin, yaitu protein darah yang membawa oksigen. Zinc untuk kekebalan tubuh, dan kalium mampu menurunkan tekanan darah tinggi.

Olahan pisang untuk cemilan

Idealnya, pisang paling baik dikonsumsi saat segar, tanpa diolah menjadi bentuk lain. Namun pada kenyataannya, untuk menghindari kebosanan, pisang sering diolah menjadi bermacam-macam snack dan minuman yang banyak sekali jenisnya. Ada yang prosesnya sederhana, tapi ada juga yang rumit dan berkali-kali, sehingga justru menghilangkan manfaat optimal dari pisang itu sendiri. Semakin rumit dan lama proses pengolahan, semakin banyak zat gizi yang rusak.

Contoh pengolahan yang paling sederhana adalah pisang rebus dan pisang bakar, ini pun sudah menghilangkan sebagian vitamin C karena rusak oleh panas. Yang paling rumit misalnya keripik pisang atau sale manisan pisang, dimana pisang sudah terpapar panas tinggi, dan bahkan dikeringkan sehingga menghilangkan kadar air di dalamnya. Lebih parah lagi jika olahan pisang sampai ditambahkan bahan pengawet, tentu ini justru seperti menambah zat yang kurang baik pada bahan yang seharusnya sudah baik.

Nah, jadi  pilih-pilih juga ya kalau mau ngemil pisang, pilih yang segar atau yang paling sederhana proses pemasakannya, misal pisang rebus, setup pisang, atau pisang bakar (yang tidak terlalu lama pemanggangannya). 

Demikian artikel kali ini… Selamat ngemil sehat di bulan Ramadhan ini… See you next time… ^_^

Sumber :

Ashokumar, K., Elayabalan, S, Shobana V.G., Sivakumar, P dan Pandiyan, M. 2018. Nutritional value of cultivars of Banana (Musa spp) and its future prospect. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 7 (3) : 2972-2977

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *