Apa itu mediterranean diet score ?

MDS atau mediterranean diet score disusun oleh Trichopoulou et al. dan dipublikasikan pada jurnal dengan judul “Diet and overall survival in elderly people” di British Medical Journal tahun 1995. MDS merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kecenderungan seseorang dalam mengikuti prinsip diet mediterania sebagai bagian dari pola makan mereka sehari-hari. Awal mula skor ini dikembangkan di Yunani dengan anggapan bahwa sejauh ini belum ada metode untuk mengevaluasi kecenderungan pola makan seseorang dalam menjalani diet mediterania. Hal ini penting mengingat pada tahun-tahun tersebut mulai bermunculan penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa diet masyarakat Yunani mampu melindungi dari penyakit kardiovaskuler dan kemudian disebut sebagai diet mediterania. Yang menarik dari skor ini adalah awal mula diformulasikan dengan patokan prinsip diet yang dijalani oleh masyarakat Yunani di pedesaan. Komponen yang terdapat pada awal mula penyusunan MDS berasal dari tipikal awal pola makan masyarakat di sana yaitu:

1. Rasio MUFA: lemak jenuh yang tinggi

2. Konsumsi alkohol yang terbatas/moderat (laki-laki tidak lebih dari 7 gelas wine dan wanita tidak lebih dari 2 gelas wine)

3. Banyak mengonsumsi serealia

4. Banyak mengonsumsi kacang-kacangan

5. Banyak mengonsumsi buah

6. Banyak mengonsumsi sayuran

7. Konsumsi daging dan produk olahan daging yang rendah

8. Konsumsi susu dan produk olahan susu yang rendah

Delapan komponen MDS yang awal dibentuk ini tidak mempertimbangkan konsumsi gula dan makanan manis dalam penyusunan skornya. Hal ini disebabkan oleh pada awal mula pembentukan skor, gula sederhana belum dilihat atau diketahui sebagai faktor yang meningkatkan risiko penyakit metabolik di luar kontribusinya untuk meningkatkan asupan energi. Dari awal penyusunan MDS tersebut dilaporkan bahwa setelah 182 subjek penelitian (lansia dengan usia di atas 70 tahun) diikuti, sebanyak 53 subjek meninggal dunia. Dalam penelitian tersebut juga dipaparkan mengenai tipikal makanan yang dikonsumsi masyarakat sesuai dengan diet mediterania seperti:

1. Roti whole Grains 

2. Salad, makanan, dan sup menggunakan minyak zaitun 

3. Banyak mengonsumsi kacang-kacangan dan sayuran

4. Sedikit minum susu, tetapi banyak makan keju dan yoghurt, terutama feta cheese yang sering disajikan dalam hidangan salad atau olahan sayuran

MDS yang dipublikasikan di tahun 1995 memang menggambarkan manfaat pola diet yang sesuai dengan prinsip diet mediterania dalam mencegah kematian pada masyarakat Yunani yang berusia lanjut. Meskipun demikian, penelitian ini memiliki subjek yang terbatas dan kelompok umur yang sangat spesifik (lansia). Oleh karena itu, beberapa tahun berikutnya Trichopoulou et al. melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar dan rentang usia yang lebih lebar. 

Penelitian lanjutan dilakukan antara tahun 1994 dan 1999 dengan judul European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC). Penelitian kohor ini dilakukan pada 28.572 orang dengan rentang usia 20–86 tahun. Subjek yang merupakan penduduk Yunani ini diikuti selama 44 bulan dengan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala. Pada penelitian ini, skor MDS dihitung dengan menggunakan komponen yang sama dengan komponen pada publikasi awal di tahun 1995 ditambahkan dengan konsumsi ikan. Konsumsi ikan tidak masuk dalam perhitungan awal MDS karena pada masa itu konsumsinya dianggap normal. Masyarakat Yunani lebih sanggup membeli ikan dibandingkan dengan daging sapi karena memang sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan laut Mediterania. Lalu beberapa tahun setelah publikasi temuan awal ketahui bahwa ikan merupakan salah satu makanan dengan manfaat kesehatan yang tinggi karena mengandung omega-3 yang baik untuk mencegah penyakit jantung. 

Sumber : Trichopoulou, A., Kouris-Blazos A., Wahlqvist M.L., Gnardellis C., et al. 1995. Diet and overall survival in elderly people. BMJ. 311: 1457–60.

Oleh : Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Diet Mediterania, ikuti Kelas Memulai Program Diet oleh Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD di udemy.


<<< Klik Gambarnya

Diet Mediterania: Teori dan Aplikasi bagi Masyarakat Indonesia.

Penulis: Harry Freitag Luglio Muhammad

ISBN: 978-602-386-946-6

Indonesia mengalami peningkatan kejadian penyakit tidak menular. Penyakit tersebut kini menjadi penyebab kematian tertinggi di negara ini. Oleh karena itu, alternatif diet yang lebih sehat diperlukan masyarakat agar risiko penyakit ini dapat diturunkan. Selama lebih dari 70 tahun, diet mediterania telah diteliti dan dibandingkan dengan diet lain di seluruh dunia. Hasilnya adalah diet ini memiliki keunggulan yang signifikan terhadap upaya pencegahan penyakit tidak menular. Di dalam buku ini dijelaskan konsep dan aplikasi diet mediterania serta manfaatnya bagi kesehatan, terutama pencegahan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes melitus, dan stroke. Penjelasan mengenai manfaat diet mediterania bagi kesehatan dijelaskan melalui riset-riset yang bersifat mutakhir (state of the art). Di dalam buku ini, penulis juga mempresentasikan hasil penelitiannya dalam upaya mengadopsi diet mediterania bagi masyarakat Indonesia.

Buku ini disusun sebagai sebuah pengantar yang menjelaskan alur berpikir bagaimana sebuah diet memiliki manfaat klinis dan subklinis dalam pencegahan penyakit. Buku ini ditujukan untuk ahli gizi agar memiliki pilihan lebih banyak dalam mengubah pola makan kliennya. Buku ini juga merupakan sebuah penawaran untuk mengadopsi pola makan baru bagi masyarakat Indonesia. Pola makan yang tidak dilahirkan oleh masyarakat kita, tetapi telah terbukti memberikan manfaat kesehatan. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *