Bagaimana konsumsi apel dapat membantu menurunkan kolesterol.
Usus halus adalah bagian dalam tubuh yang pertama kali menerima semua makanan yang kita makan selama hidup. Bagian tersebut juga memegang peranan penting dalam mengatur pengaturan lipid atau lemak di dalam tubuh dengan mengeluarkan lipoprotein yang kaya akan trigliserida pada saat kita usai makan. Karena sebelumnya telah diperkirakan bahwa apel mampu menurunkan kolesterol darah maka, Vidal dan rekan kerjanya dari Prancis melakukan penelitian untuk membuktikan peran apel dalam pengaturan lemak tubuh termasuk penyerapan lemak dan pembentukan kolsterol darah.
Tujuannya adalah agar diketahuinya peran ekstrak polifenol dalam apel terhadap pembentukkan dan sekresi lipoprotein oleh sel dalam saluran pencernaan. Dari penelitian ini, mereka menemukan fakta bahwa polifenol dalam apel mampu mengurangi esterifikasi kolesterol dan sekresi lipoprotein, hasilnya adalah berkurangnya penyerapan kolesterol dan lemak di dalam saluran pencernaan. Hasilnya, penelitian ini mampu menjelaskan bagaimana peran apel dalam menurunkan kadar lemak dalam darah atau yang disebut dengan hypolipidemic effect.
Apel telah terbukti mampu pengurangi kadar lemak dalam darah serta kerusakan pembuluh darah (atherosclerosis). Penelitian yang dilakukan oleh Vidal terserbut tidak hanya membuktikan bahwa polifenol dalam apel mampu mampu mengurangi penyerapan kolesterol tetapi juga dapat mengurangi sekresi apolipoprotein B suatu zat yang membantu penyerapan lemak dalam makanan. Dengan kemampuan mengurangi penyerangan lemak, apel telah terbukti mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Falvonoid mampu melawan penyakit kardiovaskuler dengan beberapa cara yaitu
- Menghambat oksidasi LDL (antioksidan),
- Menghambat agregasi platelet,
- Meningkatkan fungsi endotel,
- Menghambat pembentukkan dan sekresi lipoprotein yang kaya akan trigliserida (trigliceride-rich lipoprotein atau TRL) di sel hati.
Sebenarnya TRL tidak hanya diproduksi oleh sel hati saja, sebab sel enterosit juga mampu membentuk TRL. Di dalam kilomikron, TRL berfungsi untuk memastikan jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh. Atau dengan kata lain, TRL dan kilomikron berfungsi menjadi transpor lemak agar dapat masuk ke dalam tubuh. Apolipoprotein B merupakan salah satu penyusun TRL dan memainkan peran striktural dalam menyusun TRL dan juga penting untuk sekresinya.
Bagaimana Lemak dalam Makanan Diserap Tubuh Kita?
Penyerapan lemak yang utama terjadi di dalam usus halus. Proses penyerapan ini dilakukan secara aktif, artinya tubuh akan mengambilnya sendiri dengan membuat sebuah alat pengangkut lemak. Mengapa kita perlu alat angkut? Karena tubuh kita tersusun atas cairan, dan cairan sifatnya berlawanan dengan lemak. Alat angkut memang diperlukan untuk membawa lemak mulai dari penyerapan hingga peredarannya di dalam tubuh pada suatu saluran yang sebagian besar terdiri dari air. Alat angkut tersebut sering disebutkan dengan lipoprotein.
Ada empat macam lipoprotein yaitu kilomikron, LDL, VLDL dan HDL. Kilomikron mengangkut lipida dari saluran cerna ke dalam tubuh. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam limfe untuk dialirkan ke dalam darah. Kilomikron membawa trigliserida, kolesterol, fosfolipida dan protein (apolipoprotein A dan B). Protein ini melapisi kilomikron sehingga dapat mengalir bebas di dalam lingkungan yang sebagian besar adalah air.
Pembentukan Atherosklerosis oleh LDL
VLDL atau Very-Low Density Lipoprotein adalah lipoprotein yang dihasilkan oleh hati yang akan diangkut langsung ke pembuluh darah. VLDL sebagian besar terdiri atas trigliserida namun di pembuluh darah, VLDL mengikat kolesterol di sepanjang aliran darah dan berubah menjadi Low Density Lipoprotein (LDL). LDL kaya akan kolesterol dan membawa kolsterol tersebut ke otot, jaringan lemak dan organ.
Di dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavanger) yang akan berinteraksi dengan LDL di dalam aliran darah. Jika hal ini terjadi maka LDL akan teroksidasi dan kesulitan untuk kembali ke aliran darah. LDL kemudian akan teroksidasi dan kolesterol yang terdapat di dalamnya akan menumpuk. Jika hal ini berlangsung terus menerus akan terjadi plak. Semakin lama, plak dapat makin membesar dan terutupi oleh kalsium. Proses ini kemudian akan mengarah pada atherosclerosis.
Untuk mempelajari lebih jauh mengenai bidang gizi dan kesehatan, ikuti rangkaian kelas Gizi Gama di UDEMY.
Kelas ini adalah kelas On-Demand atau Massive Open Online Course yang dapat diikuti dari mana saja dan kapan saja.
<<< Klik Gambar