Atherosklerosis adalah penyakit yang ditandai oleh muncul dan menumpuknya plak pada bagian dalam dari permukaan arteri. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh yang mana darah yang edarkan mengandung oksigen yang tinggi. Plak yang menumpuk pada arteri diisi oleh lemak, kolesterol, kalsium dan komponen lain yang lama kelamaan akan menumpuk dan menyempitkan pembuluh darah. Atherosklerosis merupakan bagian awal dari penyakit pembuluh darah seperti serangan jantung dan stroke. Mengingat atherosklerosis merupakan penanda awal penyakit jantung dan pembuluh darah, maka usaha pencegahan pembentukan plak arteri sangat diperlukan. Aterosklerosis terlibat dalam sekitar 90% kasus penyakit jantung koroner, 60% stroke, dan sebagian besar kasus gagal jantung dan penyakit arteri perfier.
Diet mediterania telah diteliti memiliki kemampuan dalam mencegah dan menurunkan pembentukan plak aterosklerosis. Plak aterosklerosis adalah kondisi subklinis. Meskipun demikian mengkaji apakah diet mediterania mampu mencegah pembentukan plak sebagai komponen subklinis memberikan dampak yang penting bagi pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah dengan alasan: 1) stroke dan penyakit jantung koroner memiliki kondisi etiologi yang berbeda sehingga identifikasi faktor risikonya harus dilakukan secara berbeda juga; 2) diperlukan pemahaman untuk dapat mengidentifikasi bagaimana diet dapat mempengaruhi risiko penyakit; dan 3) dengan menggunakan surrogate end point berupa parameter subklinis, peneliti tidak perlu menunggu sampai penyakit bermanifestasi secara klinis.
Sebuah studi observasional mengevaluasi hubungan antara pola diet mediterania dengan pembentukan plak atherosklerosis. Dalam penelitian ini plak atherosklerosis diukur dengan mengevaluasi carotid atherosclerotic plaque burden (CAPB). CAPB merupakan total area plak yang diukur secara dua dimensi. Penelitian tersebut merupakan rangkaian dari studi yang berjudul Northern Manhattan Study atau NOMAS. Sebanyak 1374 subjek menjadi relawan dalam penelitian ini. Pola makan yang sesuai dengan prinsip diet mediterania diukur dengan menggunakan MDS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki skor 5 MDS memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah untuk mengalami pembentukan plak. Subjek pada grup tersebut juga memiliki luas plak yang lebih kecil dan ketebalan yang lebih rendah.
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bahwa mengalihkan diet ke diet mediterania dapat berdampak baik bagi kesehatan jantung. Pertama, diet mediterania lebih rendah komposisi lemak jenuhnya dibandingkan diet lain karena rendahnya konsumsi daging, susu, dan mentega. Jenis lemak yang dikonsumsi berasal dari MUFA yang terdapat pada minyak zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian. Kedua, diet mediterania cenderung rendah lemak trans karena pembatasan produk makanan manis (cake, pastry, dsb.) serta produk olahan daging. Secara mekanistik, diet mediterania mencegah pembentukan aterosklerosis melalui dua jalur yaitu jalur peningkatan kapasitas antioksidan dan jalur penekanan pembentukan sel busa.
Diet mediterania kaya akan antioksidan dan polifenol yang berasal dari sayuran dan buah yang dikonsumsi setiap kali makan. Asupan beta karoten, vitamin C, vitamin E, folat, dan mineral seperti selenium banyak terdapat dalam diet mediterania. Kesemua komponen tersebut akan meningkatkan kapasitas antioksidan darah. Dengan kemampuan antioksidan yang baik, maka pembuluh darah lebih terlindungi dari efek LDL teroksidasi yang dapat merusak dinding dalam pembuluh darah.
Selain tinggi antioksidan, diet mediterania juga kaya akan zat anti-inflamasi (anti peradangan) seperti omega 3 dan beberapa polifenol. Anti peradangan sangat bermanfaat untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh oksidasi pada pembuluh darah. Proses peradangan akan menarik sel-sel sistem imun ke dalam pembuluh darah sehingga membentuk lesi/luka, jaringan parut dan jaringan busa. Konsumsi ikan sebagai bagian dari sumber protein dalam diet mediterania memungkinkan seseorang untuk mengoptimalkan asupan omega 3 hariannya. Selain omega 3 dari ikan, minyak zaitun juga mengandung zat polifenol anti-inflamasi. Sebagai tambahan, produk serealia whole grain masih menyimpan komponen anti-inflamasi seperti lignan, asam fitat, dan asam ferulat yang terletak pada lapisan aluronnya.
Sumber : Gardener, H., Wright C.B., Cabral D., et al. 2014. Mediterranean diet and carotid atherosclerosis in the Northern Manhattan Study. Atherosclerosis. 234(2): 303–10.
Oleh : Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai diet mediterania, ikuti Kelas Memulai Program Diet oleh Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD di udemy.
<<< Klik Gambarnya
Diet Mediterania: Teori dan Aplikasi bagi Masyarakat Indonesia.
Penulis: Harry Freitag Luglio Muhammad
ISBN: 978-602-386-946-6
Indonesia mengalami peningkatan kejadian penyakit tidak menular. Penyakit tersebut kini menjadi penyebab kematian tertinggi di negara ini. Oleh karena itu, alternatif diet yang lebih sehat diperlukan masyarakat agar risiko penyakit ini dapat diturunkan. Selama lebih dari 70 tahun, diet mediterania telah diteliti dan dibandingkan dengan diet lain di seluruh dunia. Hasilnya adalah diet ini memiliki keunggulan yang signifikan terhadap upaya pencegahan penyakit tidak menular. Di dalam buku ini dijelaskan konsep dan aplikasi diet mediterania serta manfaatnya bagi kesehatan, terutama pencegahan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes melitus, dan stroke. Penjelasan mengenai manfaat diet mediterania bagi kesehatan dijelaskan melalui riset-riset yang bersifat mutakhir (state of the art). Di dalam buku ini, penulis juga mempresentasikan hasil penelitiannya dalam upaya mengadopsi diet mediterania bagi masyarakat Indonesia.
Buku ini disusun sebagai sebuah pengantar yang menjelaskan alur berpikir bagaimana sebuah diet memiliki manfaat klinis dan subklinis dalam pencegahan penyakit. Buku ini ditujukan untuk ahli gizi agar memiliki pilihan lebih banyak dalam mengubah pola makan kliennya. Buku ini juga merupakan sebuah penawaran untuk mengadopsi pola makan baru bagi masyarakat Indonesia. Pola makan yang tidak dilahirkan oleh masyarakat kita, tetapi telah terbukti memberikan manfaat kesehatan. Semoga bermanfaat.