Metabolisme Energi pada Jaringan Lemak (Adiposa)


Lipid adalah merupakan buffer atau penyangga dari kesediaan energi di dalam tubuh dan jaringan adiposa adalah buffer dari lipid di dalam tubuh. Saat tubuh mengalami peningkatan kadar trigliserida dan lipid yang berlebihan, maka jaringan adiposa bertindak sebagai gudang penyimpanan. Asam lemak akan diolah di dalam hati, kemudian asam-asam lemak tersebut dialirkan melalui lipoprotein ke dalam jaringan adiposa untuk disimpan. 

Berbeda dengan jaringan otot, jaringan lemak memiliki peran yang terbatas dalam metabolisme karbohidrat. Glikogen terdapat pada jaringan ini tetapi dalam jumlah yang cukup terbatas. Yang menarik adalah meskipun jaringan ini kaya akan trigliserida dan asam lemak, metabolisme karbohidrat adalah komponen penghasil energi utama dari sel adiposa. 

Non-esterified fatty acid atau NEFA yang berada di dalam plasma darah manusia sumber terbesarnya adalah berasal dari jaringan adiposa. Jaringan ini melepaskan asam lemak ketika dibutuh misalnya saat dalam kondisi puasa atau saat melakukan latihan fisik. Sinyal untuk pelepasan asam lemak ini dapat diperoleh dari beberapa sistem saraf simpatis. Sinyal tersebut menginduksi pemecahan trigliserida menjadi asam-asam lemak salah satunya adalah kerja dari hormone senstive lipase (HSL). Proses pemecahan simpanan lemak dalam bentuk trigliserida ini disebut dengan lipolisis. Pada bagian lain dari buku ini akan dibahas secara terperinci mengenai proses lipolisis dan penjelasan bagaimana proses ini berkaitan dengan obesitas.

Selain berfungsi sebagai penghasil asam lemak, jaringan adiposa juga bertugas untuk mengurangi kadar lipid yang berada di dalam darah agar dapat disimpan menjadi cadangan lemak. Proses ini diinduksi oleh enzim yang disebut dengan lipoprotein lipase atau LPL. LPL terdapat di permukaan jaringan adiposa membantu pemecahan molekul-molekul besar seperti TG yang berada di dalam aliran darah untuk dapat masuk ke dalam sel adiposa. 

Terdapat beberapa teori mengenai peran dari dua proses ini, (pengeluaran asam lemak dari jaringan adiposa oleh HSL dan pemasukan asam lemak ke jaringan adiposa oleh LPL). Berdasarkan teori HSL, disebutkan bahwa pada individu obesitas terjadi penurunan aktivitas, kadar protein dan ekspresi mRNA dari HSL dibandingkan dengan individu normal (Large et al 1999). Berdasarkan teori ini, seseorang menjadi obes atau gemuk karena kemampuan tubuhnya dalam memecah lemak. Penurunan kemampuan memecah lemak ini dikendalikan oleh enzim yang bekerja yaitu HSL. Di lain pihak, teori LPL menyebutkan bahwa pada individu yang mengalami obesitas juga ditemukan mengalami peningkatan LPL. Hal ini berdasarkan kecenderungan bahwa inidividu menjadi gemuk karena mudah untuk menyimpan lemak akibatnya tingginya produksi LPL. Hingga saat ini teori mengenai peran LPL ini masih belum jelas pembuktiannya.  

Oleh Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai metabolisme energi di jaringan adiposa, ikuti Kelas Manajemen Obesitas oleh Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD di udemy.
<<< Klik Gambarnya

Obesitas Translasional: Aspek Klinis dan Molekuler dari Kejadian Obesitas
Penulis: Harry Freitag Luglio Muhammad

ISBN: 978-602-386-191-0

Buku ini menyajikan bagaimana metabolisme dalam tubuh manusia memegang peranan penting terhadap terjadinya obesitas. Metabolisme dalam tubuh manusia dikendalikan melalui proses molekuler, seperti variasi genetik. Buku ini juga menjelaskan gambaran umum mengenai kajian nutrigenomik pada kondisi obesitas. Selain itu, buku ini diharapkan dapat menjadi landasan pemahaman bagaimana kecenderungan seseorang untuk menjadi gemuk dipengaruhi oleh faktor genetik, dan bagaimana proses molekuler tersebut mengendalikan metabolisme dalam tubuh kita. Pembaca diharapkan dapat menjadikan buku ini sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya sehingga penelitian di bidang obesitas yang sifatnya translasional dapat ditingkatkan. Penulis juga berharap dapat mengantarkan pembaca ke sebuah wacana metode penanganan gizi berbasis informasi genetik dari masing-masing individu. Hal ini penting karena ke depannya pelayanan kesehatan secara umum dan gizi secara khusus akan lebih terpersonalisasi.

Ikuti kelas kami di Udemy

Memulai Program Diet

Program Penurunan Berat Badan

Nutrigenetik : Interaksi Genetik dan Dizi

Lemak dan Kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *