Obesitas, Masalah Gizi Dunia


Jumlah orang di dunia ini dengan kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas pada tahun 2013 mencapai 2,1 milyar jiwa. Jumlah yang dimiliki saat ini menungkat cukup pesat dari 3 dekade sebelumnya karena pada tahun 1980 tercatat individu dengan overweight dan obesitas sekitar  857 juta orang. Obesitas adalah masalah kesehatan dunia dengan prevalensi terus meningkat dari tahun ke tahun dan dalam 33 tahun terakhir tidak ada negara di dunia ini yang dapat menurunkan prevalensinya. Pada tahun 2013, diperkirakan bahwa prevalensi individu yang mengalami overweight /obesitas di seluruh dunia mencapai 36,9% pada pria dewasa  dan 38,0% pada wanita dewasa (Ng, 2014). 

Masalah overweight dan obesitas ini tidak hanya monopoli orang dewasa. Pada negara maju tercatat bahwa sebanyak 23,8% anak laki-laki dan 22,6% anak perempuan di tahun 2013 mengalami overweight atau obesitas. Prevalensi overweight dan obesitas di negara berkembang saat ini lebih rendah dibandingkan negara maju yaitu 12,9% untuk anak laki-laki dan 8,4% untuk remaja perempuan. Meskipun prevalensi overweight dan obesitas pada anak dan remaja di negara berkembang lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi di negara maju, kecepatan peningkatan prevalensinya lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju (Ng, 2014).

Studi yang dilakukan oleh Ng (2014) menyajikan data hasil systematic review mengenai tren overweight dan obesitas di dunia dalam 3 dekade terakhir ini. Secara umum, jumlah individu yang mengalami overweight dan obesitas lebih tinggi pada negara maju dibandingkan dengan negara berkembang. Di negara maju, lebih banyak pria yang mengalami overweight dan obesitas dibandingkan dengan wanita. Sebaliknya, di negara berkembang jumlah overweight dan obesitas lebih banyak dialami oleh wanita. Usia puncak mengalami overweight dan obesitas adalah 55 tahun untuk pria dan 60 tahun untuk wanita. Baik untuk orang-orang yang tinggal di negara berkembang maupun negara maju, laju penambahan berat badan tercepat adalah pada kelompok usia 20 hingga 40 tahun (Ng, 2014). 

Diperkirakan bahwa terdapat 2,8 juta orang di seluruh dunia yang meninggal akibat obesitas dan kelebihan berat badan.

World Health Organization

Diperkirakan bahwa terdapat 671 juta orang di dunia mengalami obesitas di tahun 2013. Dari jumlah tersebut sebanyak 50% dari individu dengan obesitas berasal dari sepuluh negara berikut yaitu Amerika Serikat, Cina, India, Rusia, Brazil, Meksiko, Mesir, Jerman, Pakistan dan Indonesia. Hal ini menarik mengingat Cina dan India adalah dua negara yang memiliki pertumbuhan prevalensi obesitas yang cukup rendah. Prevalensi obesitas di Cina adalah 3,8% untuk pria dan 5,0% untuk wanita sedangkan prevalensi obesitas di India adalah 3,7% untuk pria dan 4,2%. Sebagai tambahan, meskipun prevalensi obesitas di negara maju lebih tinggi di negara maju namun mayoritas individu dengan obesitas berasal dari di negara berkembang (62%) (Ng, 2014). Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan obesitas di negara-negara berkembang akan memiliki dampak yang cukup signifikan pada populasi obesitas dunia.  

Kondisi overweight dan obesitas bukan tanpa konsekuensi, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahunnya terdapat 2,8 juta orang meninggal akibat overweight dan obesitas. Kondisi ini diakibatkan oleh fakta bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus dan beberapa jenis kanker. Secara langsung, overweight dan obesitas memberikan efek terhadap biaya pengobatan baik itu biaya untuk penurunan berat badan, maupun pengobatan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan berat badan.

Sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa setiap tahunnya individu yang mengalami overweight menghabiskan US$266 lebih banyak dibandingkan dengan individu yang memiliki berat badan normal. Beban biaya yang harus ditanggung oleh individu dengan obesitas mencapai US$1723 lebih banyak dibandingkan dengan individu normal. Biaya yang ditimbulkan akibat kelebihan berat badan ini diperkirakan mencapai 5-10% anggaran kesehatan di Amerika Serikat atau sekitar US$170 miliar (di tahun 2008) (Tsai, 2011). 

Oleh : Harry Freitag LM, S.Gz, M.Sc, RD, PhD

Obesitas Translasional: Aspek Klinis dan Molekuler dari Kejadian Obesitas
Penulis: Harry Freitag Luglio Muhammad

ISBN: 978-602-386-191-0

Buku ini menyajikan bagaimana metabolisme dalam tubuh manusia memegang peranan penting terhadap terjadinya obesitas. Metabolisme dalam tubuh manusia dikendalikan melalui proses molekuler, seperti variasi genetik. Buku ini juga menjelaskan gambaran umum mengenai kajian nutrigenomik pada kondisi obesitas. Selain itu, buku ini diharapkan dapat menjadi landasan pemahaman bagaimana kecenderungan seseorang untuk menjadi gemuk dipengaruhi oleh faktor genetik, dan bagaimana proses molekuler tersebut mengendalikan metabolisme dalam tubuh kita. Pembaca diharapkan dapat menjadikan buku ini sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya sehingga penelitian di bidang obesitas yang sifatnya translasional dapat ditingkatkan. Penulis juga berharap dapat mengantarkan pembaca ke sebuah wacana metode penanganan gizi berbasis informasi genetik dari masing-masing individu. Hal ini penting karena ke depannya pelayanan kesehatan secara umum dan gizi secara khusus akan lebih terpersonalisasi.

Ikuti kelas kami di Udemy

Memulai Program Diet

Program Penurunan Berat Badan

Nutrigenetik : Interaksi Genetik dan Dizi

Lemak dan Kesehatan

Sumber :

Ng M, et al. 2014. Global, regional, and national prevalence of overweight and obesity in children and adults during 1980–2013: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2013. Lancet, 384(9945), 766-81

Tsai AG. 2011. Direct medical cost of overweight and obesity in the United States: a quantitative systematic review. Obes Rev 12(1): 50–61

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *