Manfaat Apel untuk Mencegah Kanker

Bukan suatu hal yang mengejutkan lagi bahwa apel mampu melindungi kita dari serangan kanker. Sebuah rangkaian penelitian yang tergabung dalam Nurses’ Health Study and the Health Professionals’ Follow-up Study membuktikannya. Studi yang dilakukan oleh Feskanich dkk. tersebut menggunakan 77.000 wanita sebagai subyek penelitian. Dari penelitian itu diketahui bahwa mengonsumsi sayuran dan buah dapat menurunkan risiko kanker paru pada wanita. Para peneliti tersebut lalu melihat komponen sayuran dan buah seacara lebih spesifik dan menemukan bahwa apel adalah salah satu buah yang memegang peranan penting dalam perlindungan terhadap kanker paru. Ya, wanita yang mengonsumsi setidaknya satu butir apel dan pear per hari memiliki risiko mengalami kanker paru yang lebih rendah daripada wanita lainnya dalam penelitian itu. 

Dalam jurnal yang sama dan tahun yang sama, penelitian lain juga menyebutkan hasil yang serupa. Le Marchand, Murphy, Hankin, Wilkens dan Kolonel melakukan penelitian mengenai konsumsi apel di Hawaii, Amerika Serikat. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara kelompok orang yang mengalami kanker paru dan kelompok orang yang tidak mengalami kanker paru. Dari penelitian itu mereka menemukan bahwa mengonsumsi apel dapat menurunkan risiko seseorang untuk terkena penyakit kanker. 

Di belahan dunia yang lain, Finlandia, penelitian mengenai manfaat apel juga telah dilakukan. Penelitian tersebut melibatkan 10.000 pria dan wanita untuk diikuti selama 24 tahun. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid dapat menurunkan risiko populasi sampelnya untuk mengalami kanker. Dan karena apel adalah sumber flavonoid utama dari masyarakat Finlandia, maka mengonsumsi apel secara otomatis dapat menurunkan risiko sel kanker. Penelitian di masyarakat menyebutkan bahwa menemukan bahwa mengonsumsi apel dapat mengurangi risiko kanker paru dan catechin dan flavanol dalam apel memiliki aktivitas pencegahan terhadap kanker. 

Tidak hanya mencegah munculnya sel kanker, zat flavonoid yang terdapat dalam apel juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker kolon. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Gosse dan kawan-kawan dari Laboratoire dā€™Oncologie Nutritionnelle, Universite Louis Pasteur, Prancis. Mereka melakukan penelitian dengan menggunakan sel kanker kolon yang telah mengalami metastasis. Dengan menggunakan konsentrasi procyanidin sebanyak 45 mg/ml, mereka membuktikan bahwa zat tersebut mampu mengurangi pertumbuhan sel kanker sebanyak hampir setengahnya .

Bagaimana Komponen dalam Apel Mampu Melindungi Kita dari Kanker?

Polifenol merupakan suatu zat fitokimia yang sering disebut-sebut sebagai pembabat kanker dalam beberapa studi pra klinis. Sebagai contoh, salah satu jenis polifenol yang terdapat di dalam teh yaitu epigallocatechin-3-gallate mampu menghambat pembentukkan sel kanker hingga mampu mencegah penyebaran kanker yang telah terbentuk dalam tubuh manusia. Zat tersebut bahkan mampu membunuh sel kanker yang sudah terlanjut terbentuk.

Sel-sel di dalam tubuh (termasuk sel kanker) dapat mati dengan dua cara yaitu kematian terprogram atau apoptosis dan kematian yang terjadi dengan tidak terencana (misalnya karena racun) atau necrosis. Apoptosis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya berguguran, yaitu ketika daun-daun berguguran dari pohon saat musim gugur tiba. Dan proses ini dapat terjadi melalui sebuah sistem yaitu dengan mengaktifkan sistem caspase

Caspase yang diaktivasi akan menyebabkan kematian sel karena mampu memotong DNA sel tersebut, melakukan pemotongan terhadap protein nukleus dan seluler, merusak membran atau lapisan luar sel dan menyebabkan terbentuknya molekul penghancur di dalam sel. Beberapa studi telah dilakukan untuk membuktikan efek polifenol dalam apel ini untuk menghancurkan sel kanker. 

Zat yang dapat memicu terjadinya apoptosis mulanya akan mengaktivasi protein di dalam sel yang disebut sebagai caspase-3. Protein ini sebelumnya berada di dalam sel, namun dalam kondisi yang tidak aktif. Saat caspase-3 aktif maka protein tersebut akan mengaktivasi caspase proteolytic cascade yang akan mengaktifkan caspase-activated daoxyribonuclease (CAD) dengan memotong protein penghambatnya. CAD adalah sebuah enzim yang dapat menghancurkan DNA dalam sebuah sebuah sel. Karena DNA adalah bagian vital yang mengatur kehidupan sebah sel maka dengan hancurnya DNA sudah dipastikan sel akan kehilangan kemampuan untuk bertahan.

Apa peranan dari apple condensed tannin (APT) ?

Miura dan koleganya dari Graduate School of Health Science, Hirosaki University, Jepang telah membuktikannya. Mereka melakukan penelitian dengan menggunakan tikus dan menemukan bahwa polifenol dalam apel, dalam hal ini apple condensed tannin (APT), mampu memacu kematian sel melanoma dan sel tumor payudara baik in-vitro (di luar tubuh tikus) maupun in-vivo (di dalam tubuh tikus). 

ACT meningduksi apoptosis atau kematian sel dengan memacu pembentukan dan aktivasi caspase-3. Dengan demikian mitokondria di dalam sel akan pecah dan melepaskan sitokrom c. Sitokrom c yang dilepaskan oleh mitokondria dapat menyebabkan sel mengalami apoptosis atau kematian terprogram. Apoptosis atau kematian sel terjadi dengan dua cara. Pertama, terjadi karena faktor di luar sel dan yang kedua, karena dipacu oleh reseptor kematian yang dibentuk sendiri di dalam sel. Pada jalur yang kedua ini, kematian sel dipacu oleh pelepasan sitokrom c dan aktivasi caspase 9. Efek yang serupa juga ditemukan pada epigallocatechin-3-gallate dalam teh dan resveratol dalam anggur.

Procyanidin adalah jenis polifenol yang tersusun atas catechin dan epicatechin yang terikat bersama. Komponen ini juga banyak ditemukan di dalam apel. Procyanidin tidak hanya bekerja menghambat pertumbuhan sel kanker dan merangsang kematiannya. Miura juga menemukan fakta bahwa procyanidin dapat secara langsung menyerang sel tumor begitu dikonsumsi. Setidaknya penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa procyanidin mampu terserap dan konsentrasinya tinggi pada darah setelah 2 jam memakannya. Namun hasil ini baru ditemukan pada tikus.


Untuk mempelajari lebih jauh mengenai bidang gizi dan kesehatan, ikuti rangkaian kelas Gizi Gama di UDEMY.

Kelas ini adalah kelas On-Demand atau Massive Open Online Course yang dapat diikuti dari mana saja dan kapan saja.

<<< Klik Gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *